Presentasi tentang Indonesia? Seperti Apa?

2016.12.08
Today i was in Vörösmarty primary school for doing presentation about Indonesia. It was really good. There were 30 students i guess. Well this is my story when i tell about Indonesia to them. But i will tell my story in Indonesian. Because this is about Indonesia.

Presentasi kali ini saya menyampaikan dimana Indonesia, sedikit statistik tentang Indonesia seperti jumlah suku, bahasa, pulau, dan kota. Karena dengan sedikit angka tersebut audiens memberikan respon "Waw Indonesia itu besar ya". Lalu tradisi di Indonesia, sapaan dengan Bahasa Indonesia. Baju tradisional Indonesia Batik dan Kebaya. Serta makanan tradisional Indonesia.

Sedikit mengenai isi presentasi saya. Saya menampilkan sedikit statistik tentang Indonesia. Kerena biasanya dengan menampilkan jumlah angka yang besar membuat audiens kagum dan memberikan kesan "Wow" terhadap sesuatu. Saya tampilkan pada slide pertama adalah peta Indonesia. Disana saya tulis bahwa Indonesia memiliki kurang lebih 17.508 pulau, 518 Kota/Kabupaten, 34 provinsi, 546 bahasa tradisional, 300 kelompok etnis dan 1 bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia. Dengan sedkit angka statistik tersebut membuat para audiens cukup kagum mengenai Indonesia. Setelah itu saya tampilkan slide bagaimana tradisi di Indonesia. Seperti kepada orang yang lebih tua kita terbiasa salam dengan cium tangan lalu memanggil orang dengan diawali 'Ibu, Bapak, om, tante, kaka, mba, ataupun mas' terlebih dahulu, tidak langsung memanggil nama seperti disini. Karena tidaklah sopan untuk kami orang Indonesia jika hanya memanggil nama kepada yang lebih tua. Walaupun hanya berbeda 1 tahun. Selanjutnya adalah bagaimana cara kita menunjukkan sesuatu kepada orang yaitu menggunakan ibu jari bukan menggunakan telunjuk. Dan yang paling unik adalah ketika saya menjelaskan bahwa di Indonesia kita makan dengan menggunakan tangan selain menggunakan sendok dan garpu. Reaksi audiens seperti "Wah makan menggunakan tangan? Yang benar?". Selanjutnya saya menceritakan bagaimana tradisi sehari-hari orang Indoensia. 

Tapi.... Selain saya mempresentasikan tentang sisi tradisional Indonesia. Saya menyampaikan juga bagaimana kehidupan modern saat ini di Indonesia. Karena sempat saya mendapat pertanyaan, "Apakah kamu punya bioskop di Indonesia?" "Apa transportasi yang kamu gunakan di Indonesia?" "Apa kamu suka pergi ke cafe?" "Lalu apa yang biasa anak-anak di Indonesia lakukan?" Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, saya masukan sisi modern di Indonesia itu seperti apa. Karena banyak orang yang tau mengenai Indonesia hanya sebatas tempat wisata nya saja yang berupa wisata alam. Tidak menutup kemungkinan beberapa orang menganggap Indonesia masih negara yang sangat tradisional atau primitiv. Disini saya sampaikan seperti contohnya pelajar di Indonesia berangkat sekolah menggunakan angkot, bus, motor ataupun mobil. Lalu setelah sekolah kami terkadang pergi ke cafe untuk kerja kelompok ataupun makan siang. Dan ketika hari libur kamipun nonton film di bioskop ketika ada film yang baru. Tak lupa saya sampaikan bagaimana sekolah di Indonesia. Saya tampilkan foto-foto kegiatan siswa siswi di SMAN 1 Bandung.

Dan yang terakhir, ini adalah point yang sangat saya sukai. Ketika mereka ingin tau mengenai hijab yang saya gunakan ataupun mengenai islam. Karena banyak warga Eropa yang mengetahui tentang islam melalui media ataupun 'cara' yang tidak tepat. Disinilah saya dapat menjalaskan bahwa muslim yang sebenarnya tidaklah seperti apa yang mereka ketahui dari 'media' sampaikan. Kami sama seperti warga dunia lainnya. Salah satu yang saya tunjukan adalah saya berteman dengan siapa saja disini.

Pelajaran yang saya dapat adalah betapa beruntungnya saya menjadi orang Indonesia. Tidak ada diskriminasi diantara kami Islam, Kristen, Hindu, Buddha dan agama lainnya. Berkulit putih ataupun hitam, berbeda suku dan ras kita tetap sama-sama satu. Indonesia. Ya Bhinneka Tunggai Ika. Sejauh ini itulah yang saya rindukan dari Indonesia. Menjadi minoritas di negeri Eropa memberikan saya pelajaran yang sangat berharga.

Syahna Rahmah Falihah

AFS Hungary 2016/2017